Minggu, 13 November 2011

KISAH ANAK LAKI-LAKI PENCURI KUE


  RENUNGAN”

Oleh, Riadi Novianto

 Seorang guru wanita sedang menunggu di bandara pada suatu malam. Untuk membuang waktu dia membeli buku dan sekantung kue di toko bandara. Lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk guru wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keaysikan dia melihat seorang anak laki-laki yang mengenakan seragam SMP yang duduk di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, menguyah kue dan melihat jam. Sementara pencuri kue yang berani, menghabiskan kue persediaanya. Ia semakin kesal sementara menit-menit terus berlalu. Wanita itupun sempat berfikir “Kalau aku bukan orang yang berpendidikan sudah kutampar dia!” Setiap ia mengambil kue, anak lelaki itupun mengambil satu. Ketika hanya satu butir kue yang tersisa dia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan oleh anak laki-laki itu?
 
Dengan senyum ramah dan tawa gugup di wajahnya, anak laki-laki tersebut mengambil kue dan membaginya dua. Anak laki-laki itu menawarkan separo miliknya sementara dia memakan separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berfikir “Ya ampun, orang ini berani sekali, dan dia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterimakasih”. 
 
Belum pernah ia merasakan sekesal itu. Ia sedikit lega pada saat penerbanganya diumumkan. Dia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh kepada si pencuri yang tak tahu terimakasih. Ia naik pesawat lalu duduk di kursinya kemudian dia mencari bukunya yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantung kuenya, ada di depan matanya! “Kok milikku ada disini” erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi milik pelajar SMP tadi, dan dia mencobanya untuk berbagi kepadaku.
Terlambat untuk minta maat dia tersandar sedih, bahwa dialah yang kasar dan tidak tau terima kasih. Dan sebenarnya dialah sang pencuri kue tadi. 

Dalam hidup ini kisah pencuri kue tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dari kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya. Orang lainlah yang selalu salah! Orang lainlah yang tidak tahu diri! Orang lainlah yang berdosa! Orang lainlah yang selalu bikin masalah! Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran! Dan orang lainlah yang pantas disingkirkan!
 
Padahal’ Kita sendiri yang mencuri kue tadi! Kita sendiri yang merampas hak orang lain! Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih. Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain. Terlebih lagi, kita malah langsung menjustifikasi orang lain pada saat mereka melakukan satu kesalahan. Sementara sebetulnya kita tidak mengetahui masalah yang sebenarnya.

SURAT UNTUK IBU

Ulubelu, 12 November 2011


Kutuliskan kata demi kata
Menggunakan setetes tinta
Selembar kertas, ...
penuh dengan coretan isi hati 


Kuungkapkan rasa cinta ini
Dengan setulus hati
Untuk ibu, ...
Kutulis surat ini

Karya: Rendi Alviasah

Jumat, 11 November 2011

PETANI

Ulubelu, 2010

Tak kenal capek
Tak kenal panas
Tak kenal hujan

 Demi mendapat hasil yang tak seberapa
Harus membanting tulang
Demi keluarga tersayang

Wahai petani, ...
Semoga tuhan memberi rizki kepadamu
semoga tuhan melapangkan segala usahamu
dan semoga tuhan selalu mengabulkan doa dan harapanmu


Karya: Kristin Destiana VIIC

KASIH IBU

Ulubelu, 2011


Ibu, ...
Kau sungguh mulia
Wajahmu bersinar terang
Kau menyayangi anak-anakmu


Oh ibu, ...
Kau bekerja pagi, pulang petang
Kau membanting tulang
Untuk mencari makan

Ibu kan kuingat jasa-jasamu
Kan kuabadikan dalam setiap aliran nafasku
Tiada kata yang bisa kuucap selain kata
Terimakasih ibu

Karya: Vega Novela

DI SEKOLAH

Ulubelu, 7 November 2011

Di sekolah
Aku sangat senang
Karena aku mendapat ilmu


Itulah disekolah
Disana banyak teman-temanku
Dan guru-guruku yang tersayang

Kucari ilmu di sekolah
Agar berguna ketika dewasa
Hingga nanti saat ku tua

Karya: Ratnasari

DOA

Ulubelu, 7 November 2011

Kata paling suci
Yang terucap dari dasar hati
Bagai mega yang bergerak
Menjelajahi mega dan bukit
Mengarungi seluruh langit


Doa, ...
Kuucapkan dikala hati resah
Kucari dikala kau menghilang
Kutinggal dikala ku datang

Doa, ...
Dimana kau berada
Dan mengapa kau disana
Ajaklah aku bersamamu
Agar tentram hatiku


Karya: Ratnasari


Rabu, 09 November 2011

DI INGGRIS MURID BOLOS, ORANG TUA DIBUI


Lebih dari 11.000 orangtua di Inggris mendapatkan sanksi, bahkan hukuman penjara karena membiarkan anak mereka bolos sekolah pada tahun lalu. Pemerintah Inggris masih menganggap hukuman ini terlalu ringan. Mereka berencana memperketat peraturan.





Dilansir laman The Guardian, Selasa 8 November 2011, terdapat 11.757 orangtua yang dihukum karena ketidakhadiran anak mereka di sekolah. Angka ini meningkat dari tahun lalu di mana 11.188 orangtua dijatuhi sanksi serupa.



Sebanyak 25 orangtua di antaranya dihukum penjara, dengan vonis terlama 90 hari. Sejumlah 9.000 orang divonis bersalah dan dua pertiga di antaranya dijatuhi denda. Denda maksimal untuk kejahatan ini adalah 850 poundsterling atau sekitar Rp12 juta. Lebih dari 400 orangtua mendapatkan hukuman kerja sosial, dan 53 lainnya ditangguhkan hukumannya.



Jumlah orangtua yang dihukum akibat anak yang membolos di Inggris dari tahun ke tahun bertambah jumlahnya. Pada tahun 2005, tercatat hanya 4.000 orangtua yang dihukum. Jumlah orangtua yang dipenjara konstan, sekitar 15 hingga 20an.



Menurut laporan Kementerian Pendidikan Inggris, lebih dari 450 ribu siswa, atau sekitar 7 persen dari populasi sekolah, membolos pada musim gugur 2010 dan musim semi 2011.



Kendati hukuman semacam ini tergolong berat, namun Menteri Pendidikan Inggris Michael Gove mengatakan masih perlu memperketat peraturan. Dia mengatakan hukuman yang sekarang masih "belum bertaring". Dendanya juga masih terlampau kecil.



"Denda untuk pembolosan saat ini dikurangi dengan alasan pengeluaran orang dewasa untuk TV satelit, alkohol dan rokok. Kebanyakan mereka juga menghindari denda dan sanksi. Kita perlu mengkaji kembali sanksi di sekolah, kepolisian, pengadilan dan pemerintahan, mengenai hal ini," kata Gove.


Disarikan Oleh, Riadi Novianto



MATAHARI

Ulubelu, 26 Maret 2011

Kau menyinari dunia
Yang tertudur dalam kegelapan
Bersinar setiap hari
Untuk dunia

Tak ada engkau
Tak ada dunia
Karena kau
Penerang dunia


Jasamu sangat besar bagi bumi
Walaupun bumi enggan membalasmu
Tidakpun juga manusia
Yang menikmati terangmu diatasnya

Terimakasih matahari
Kau adalah kehidupan
Bagi bumi
Dan seluruh mahluk, hidup yang tergantung kepada sinarmu


Karya: M. Hidayatulloh VIIIA

BUKU

 Ulubelu, 2011

Buku, ...
Bentukmu persegi panjang
Dari kertas tipia atau tebal
Dibaca dengan hati senang
Pasti bermanfaat sebagai bekal


Bagi pemalas kau tersia-sia
Manfaatmu tidak terlihat mata
Kau dianggap beban
Padahal nilaimu tidak terkira


Bila tahu manfaatmu
Ilmu untuk bekal di hari tua
Sejak kecil biasakan membaca buku
Pasti tercapai cita-citamu

Karya: Oktavia Mega Cahyani VIID

NASIB SEORANG NENEK TUA

 Ulubelu, 19 Februari 2011

Pada suatu hari, di suatu desa tinggalah nenek tua yang hidup sebatang kara. Dia menempati gubuk kecil di pinggir sungai. Setiap hari sang nenek tua pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. 


Saat nenek mencari kayu bakar, dia menemukan bayi kecil dan nenek tersebut membawa bayi itu pulang ke rumah dan merawatnya, sang nenek memberi nama bayi tersebut Malang karena nasibnya yang malang.


Setelah anak tersebut berumur dua puluh tahun, malang pergi dari rumah, dan sang nenek mencarinya, tapi alangkah malangnya sang nenek karena anak yang telah diasuhnya Malang tidak bisa ia temukan lagi. Sejak saat itu nenek tua itu hidup sendiri lagi.


Karya: M. Hidayatulloh VIIIA

Minggu, 06 November 2011

IBLIS DAN PENDEKAR SAKTI


Ulubelu, 19 Februari 2011

Disuatu desa yang terletak di kaki bukit, tinggalah orang kaya yang bernama saudagar Babari. Dia mempunyai seorang anak putri yang sangat cantik dan baik hati. Lelaki di desa tersebut banyak yang menyukai putri saudagar, dan mereka berlomba-lomba untuk merai hatinya. 

 Tibalah suatu malam yang gelap, putri yang cantik jelita diculik oleh sesosok mahluk yang sangat aneh penghuni hutan larangan. Barbari sangat sedih, menghadapi kenyataan putrinya hilang entah kemana. Putri satu-satunya yang ia sayangi raib tak tentu rimbanya. Dalam kesedihan yang mendalam Barbari hanya bisa berpasrah kepada tuhan. Yaa tuhan apakah ini sebuah teguran dari dirimu atas segala kesalahan yang mungkin pernah aku lakukan, tuhanku yang maha pemurah jagalah puteriku dalam lindunganmu, dan jika kau berkehendak kembalikanlah dia kepadaku dalam keadaan yang selamat. Barbari terus berdoa sambil memikirkan suatu cara. Setelah berbulan-bulan tanpa penantian Akhirnya Barbari memutuskan untuk mengadakan sebuah sayembara. Dalam sayembara yang Barbari mengumumkan “Barang siapa yang dapat membawa anakku kembali dengan selamat, saya akan menikahkan pemuda itu dengan anakku” 

Waktu berlalu begitu cepatnya, hari berganti hari, bulan berganti bulan, Barbari merasakan seolah-olah sudah tiada lagi harapan dan penantian. Sudah banyak orang yang pergi untuk berusaha mendatangkan puterinya kembali, akhirnya mengundurkan diri. Karena sudah bayak pemuda yang mengikuti sayembara ditemukan tewas, atau lenyap tiada jejak. 

Didalam penantianya, Barbari kian resah mendengar berita tentang kematian peserta sayembara. Dia hampir kehilangan arah. Siang itu Barbari duduk termenung di beranda rumahnya, sambil terus memikirkan nasib puterinya, tiba-tiba datanglah sosok pemuda tampan dan sederhana yang ingin mengikuti sayembara. Barbari langsung menyapa pemuda gagah tersebut “Wahai pemuda, siapa namamu, dan apa maksud kedatanganmu kemari?” Pemuda itupun menjawab “Saya Jaka, maksud dan niat kedatangan saya kemari adalah, saya ingin mengikutu sayembara” mandengar jawaban pemuda tersebut Barbari kembali berkata “Kau datang kemari dan bermaksud untuk menyelamatkan puteriku, hem lebih baik anda anda urungkan niat anda, perlu kau ketahui wahai anak muda, sudah banyak orang yang datang dan berniat untuk mengembalikan puteriku, tapi tak ada satupun yang bisa pulang dalam keadaan selamat, jika kamu mengikuti mereka maka saya rasa kau akan mengalami nasib yang serupa, maka pulanglah wahai anak muda” 

Dengan suara lembut Jaka menjawab ucapan Barbari “Saya tidak bermaksud untuk menyombongkan diri, saya hanya ingin membantu bapak, dan perlu bapak ketahui, nasib seseorang itu ada ditangan tuhan bukan bergantung kepada prediksi, seperti yang bapak ucapkan” dan jika diperkenankan saya akan mencoba untuk mencari puteri bapak, oleh sebab itu saya meminta restu dari bapak. Baiklah anak muda jika itu keinginanmu, tapi resiko silahkan kamu tanggung sendiri, mudah-mudahan kamu bisa selamat dan bisa membawa puteriku kembali, jika kamu berhasil saya berjanji akan menikahkan puteriku dengan dirimu. Baik pak saya akan berangkat sekarangsambil menjabat tangan pak Barbari Jaka melanjutkan perjalananya untuk mencari puteri yang sudah hilang tak tau dimana.

Sekian lama dalam perjalanan akhirnya Jaka sampailah ditepi hutan. Terlihat didepanya hutan belantara dengan pepohonan yang tinggi menjulang. Akar akar pohon yang bergelantungan menambah suasana seram semakin mencekam. Suara-suara binatang hutan menambah keangkeran, tidak ada bekas jejak kaki ataupun jalan yang bisa dilalui lagi, karena penduduk desa percaya bahwa ini adalah hutan larangan, maka tak satupun dari mereka berani menginjakkan kaki disekitar hutan ini. Jaka mengamati keadaan sekelilingnya, sambil terus melangkahkan kaki Jaka semakin waspada. 

Tiba-tiba munculah sesosok mahluk menampakkan diri didepan Jaka, badanya hitam legam, dengan gigi taring panjang mencuat keluar dari mulutnya. Wajahnya tampak bengis menatap Jaka. Sambil tertawa keras mahluk itu menyambut kedatangan Jaka. Ha ha ha ha, “Wahai pemuda berani-beraninya kau datang ke tempatku, apakah kamu sudah siap untuk menjadi mangsaku, ha ha ha ha” dengan suara yang keras mahluk menyeramkan itu berjalan mendekati Jaka. “Wahai mahluk buas, saya datang kemari untuk membawa pulang sang putri yang telah engkau culik, kembalikan dan berikan dia, karna kau tidak mempunyai hak untuk menculikya” “Apa kau bilang, kau datang kemari hanya untuk menyerahkan nyawamu saja, kau tidak akan bisa membawa sang putri, karena dia adalah milikku, ha ha ha ha, siapkan dirimu anak muda karena sebentar lagi kau akan menjadi santapanku, sudah lama aku tidak memakan daging manusia, pasti dagingmu sangat lezat untuk kunikmati, ha ha ha ha” dengan suara parau mahluk menyeramkan itu siap menerkam Jaka. 
 
Jaka berkelit, menghindari serangan mahluk buas tersebut, dengan segala ilmu beladiri yang dimilikinya, Jaka berusaha untuk menghadapi terkaman dan serangan yang datang bertubi-tubi. Terjadilah pertarungan sengit ditengah belantara. Suara pukulan, tendangan, teriakan dan pepohonan yang tumbang menambah sengit pertempuran yang sedang terjadi. Suara jeritan keras tiba-tiba keluar dari mulut iblis penculik puteri, darah segar tampak mengucur keluar membasahi lehernya, tendangan Jaka tepat mengenai ulu hati iblis tersebut. Buum, sang iblis terjerembab jatuh tersungkur diatas tanah, mendesis berlahan dan akhirnya suaranya hilang ditelan kegelapan hutan. 
 
Saat Jaka hendak memastikan kematian iblis tersebut, Jaka mendengar suara seorang gadis dari dalam gua yang mencoba meminta bantuanya, “wahai pemuda selamatkanlah saya, lepaskan ikatan tali di tangan saya” dengan serta merta Jaka berlari menuju kearah datangya suara. “Baik putri saya akan menyelamatkanmu” setelah Jaka berhasil melepaskan ikatan tali dari tangan sang putri, ia berkata kepada Jaka “Terimakasih pemuda, kau telah menyelamatkan nyawa saya” Jaka kemudian berkata kepada sang putri “Jangan berterimakasih kepada saya tapi berterimakasihlah kepada sang pencipta, karena ini semua semata-mata adalah pertolongan darinya”. Jaka juga mengucapkan syukur kepada yang maha kuasa. Segala usaha dan pengembaraanya selama ini tidaklah sia-sia. Kemudian Jaka membawa putri yang telah hilang selama berbulan-bulan kembali ke pangkuan orang tuanya.

Seperti yang dijanjikan oleh saudagar Barbari, akhirnya Jaka dinikahkan, dengan puterinya, sang putri yang cantik jelita mau nenerima Jaka sebagai suaminya, karena kerendahan, dan kesederhanaan sikap Jaka. Seluruh kampung menyambut suka cita, dalam resepsi pernikahan tersebut, saudagar Barbari memotong kerbau puluhan ekor, sebagai bentuk rasa syukur, dia juga mengundang seluruh penduduk dan orang-orang miskin didesanya untuk ikut memeriahkan pesta pernikahan puterinya yang tercinta dengan Jaka pemuda sederhana yang menyelamatkan nyawa puterinya. Akhirnya Jaka dan Putri hidup bahagia selama-lamanya.

Sekian 
 
Karya: Rahmat Hidayat VIIIB

Sabtu, 05 November 2011

KINCIR AIR KAKEK

Ulubelu, 19 Februari 2011

Di sebuah desa, tinggalah seorang kakek yang bernama kakek Zaenudin. Desa tempat tinggal kakek Zainudin bernama desa Sukamaju, penduduknya ramah suasananya asri dan sebagian besar penduduk desa tersebut bermata pencaharian sebagai petani. Kakek Zainudin adalah pelopor pembuatan kincir air di desanya. Walaupun usianya sudah mendekati 75 tahun, akan tetapi beliau masih terlihat sehat dan gagah, mungkin karena kakek Zainudin sering bekerja keras sehingga beliau tetap terlihat bugar dan penuh semangat.

Kakek Zaenudin tinggal bersama kedua orang puteranya yang bernama Andi dan Azis, dulu penduduk desa Sukamaju sering mengalami kesulitan air, lebih lagi jika musim kemarau tiba. Penduduk harus mencari air ke sungai atau ke kaki bukit yang jaraknya jauh dari perkampungan mereka. Mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam demi untuk mendapatkan se-ember air. 

Melihat kenyataan yang ada kakek Zaenudinpun merasakan penderitaan yang sama, sebagaimana yang dirasakan oleh penduduk satu desa. Berawal dari kesulitan air yang mereka hadapi akhirnya beliau mendapatkan ide untuk memanfaatkan air tejun yang terletak di ujung kampung. Gagasan itu disampaikan kepada kedua anaknya dan beberapa tetangganya. Ternyata masyarakat menyambut baik ide dan gagasan tersebut. Pada suatu hari yang telah disepakati para penduduk desa bersama dengan kakek Zaenudin, mulai mengumpulkan bahan dan peralatan yang akan mereka gunakan untuk membuat kincir air, menurut rencana mereka kincir air tersebut akan mereka buat dengan menggunakan barang-barang bekas yang ada disekitar tempat tinggal mereka, dan untuk mengalirkan air dari air terjun, mereka memanfaatkan batang bambu yang banyak tumbuh disekitar bukit. 

Hari yang ditunggupun akhirnya tiba, kincir air yang mereka impikan akhirnya bisa menjadi kenyataan. Penduduk desa sekarang bias hidup dengan bahagia. Karena persediaan air bersih kian melipah. Meskipun musim kemarau berlangsung lama. Setelah sekian lama masyarakat desa Sukamaju mengunakan kincir air untuk keperluan air bersih dan irigasi, timbulah ide baru untuk memanfaatkan kincir tersebut sebagai pembangkit tenaga listrik . untuk itu masyarakat bahu membahu, mengganti pipa bambu yang sudah tua dengan pipa paralon, sehingga bias lebih bertahan lama. Sekali lagi penduduk desa bersuka cita, karena desa mereka sekarang sudah dialiri listrik, berkat kincir air yang mereka buat. Berkat kincir air pengairan sawah menjadi lancer, sehingga padi tumbuh semakin subur. Di malah hari desa Sukamaju tidak gelap gulita lagi. Mereka bersyukur kepada tuhan yang maha ESA, karena kebahagiaan ini semua adalah karunianya. Dan sampai saat inipun masyarakat tetap mengenang jasa kakek Zaenudin sang pelopor pembuat kincir air di desa Sukamaju.


Karya: Triyanto VIIIA

AMRAN PENCARI KAYU BAKAR

Ulubelu, 19 Februari 2011

Di sebuah desa hiduplah keluarga pak Tarjo yang sederhana. Dia memiliki seorang anak laki-laki yang bernama amran. Dan pak tarjo memiliki seorang istri yang bernama Ibu Fatimah. Keluarga pak Tarjo hidupnya selalu bersyukur pada saat menjapatkan rizki yang tidak terlalu banyak. Mereka tak pernah mengeluh walaupun keadaan ekonomi mereka serba pas-pasan. Amran selalu membantu orang tuanya. Amran sudah tidak bersekolah karena orang tuanya tidak mampu membiayai sekolahnya.
 
Orang tua Amran bekerja sebagai petani. Amran sehari-harinya mencari kayu bakar untuk dijual. Itupun belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Amran mempunyai teman yang bernama Jono. Ia selalu membantu Amran bila Amran kesusahan. Dan ayah Jono adalah seorang yang sangat sukses. Jono merasa kasihan kepada keluarga Amran, karena demi makan saja mereka harus membanting tulang setiap hari.

Dan akhirnya ayah Jono memberikan pekerjaan kepada keluarga pak Tarjo, untuk mengurus sawah yang dimilikinya. Kini keluarga pak Tarjo sangat berterima kasih kepada keluarga Jono. Sejak saat itu keluarga pak Tarjo bisa hidup berbahagia.

Karya: Ade Zulyan Nanda VIIIC
 



INDONESIA

Ulubelu, 2010
 
Indonesia, …
Kaulah negaraku
Yang palinh aku cintai
Kaulah tanah airku
Yang paling kusayangi

Indonesia, …
Kaulah tempat lahirku
Kan kuharumkan namamu
Dan kan kukenang dihatiku
Terukir dihatiku satu nama Indonesiaku

Karya: Dedek Suryadi VIIC
 

BENDERA MERAH PUTIH

Ulubelu, 2010

 Merah putih, …
Kaulah benderaku
Bendera kebangaanku
Kau harus terus berkibar
Demi bangsa dan Negara


Merah putih, …
Kaulah benderaku
Bendera kebangsaanku
Kau harus tetap berkibar
Demi tanah air kita

Karya: Dedek Suryadi VIIC

PESANKU UNTUK SAHABAT

Ulubelu, 2011

Ketika perpisahan tiba
Tiada kata terakhir yang dapat kucipta
Tuk gantikan kenangan manis yang semakin sirna
Dan akhirnya lenyap meninggalkan kita semua

Sahabat,
Apakah nanti kau akan mengenangku
Atau justu malah akan melupakanku
Saat dirimu jauh pergi meninggalkanku
Biarlah kenangan ini kuabadikan dalam jiwaku


Namun,
Satu hal yang kupinta sebelum kau melangkah
Maafkanlah aku jika pernah berbuat salah
Jangan kau gantikan aku dengan air matamu saat kau gundah
Semua nasehat kuucapkan agar jangan sampai kau salah arah




Dan pada akhirnya terpaksa harus aku ucapkan
Selamat jalan kawan
Selamat tinggal semua kenangan
Berjanjilah padaku walaupun mungkin kau akan jadi masa laluku
Namun hal terindah dalam hidupku adalah aku parnah kenal denganmu

Karya: Riadi Novianto

MAKNAILAH PERPISAHAN INI

Ulubelu, 2011

Malam ini adalah malam dimana langkah baru kita jelang
Bersama harapan berlalu membawa kita bersama, di penghujung waktu
Waktumupun tak banyak
Karena kenyataanya kaupun harus pergi
Kini baru kusadari pentingnya arti persahabatan
Tak perlu kau sesali yang telah terjadi

 

Dan pintaku kenanglah kami
Yang mungkin tak berarti apa-apa
Dalam setiap nadi dan aliran darah
Ku yakin perpisahan ini adalah karunia terindah




Perpisahan adalah kenyataan
Lewat perpisahan harapan baru mulai kita tanam
Semoga dengan tidak adanya kami
Hal terindah dalam hidup akan mudah engkau dapati
Hingga pada akhirnya semuanya akan hilang tak pernah kembali

Karya: Riadi Novianto

CINTA

Ulubelu, 2011

Cinta bukanlah kesempurnaan, karena cinta tak pernah abadi
Cinta adalah perasaan yang murni tanpa pamrih
Cinta hadir melalui wujut kasih sayang
Cinta adalah Pengertian yang tulus tanpa kepalsuan


Cinta berlandaskan kebersamaan
Cinta adalah komitmen untuk siap menerima perbedaan
Cinta tidak harus memiliki atau dimiliki
Karena cinta cukuplah untuk dicintai

Karya: Riadi Novianto

Jumat, 04 November 2011

AKU SAYANG IBU

Ulubelu, 2010

Ibu, sembilan bulan kau mengandung
Hingga aku dilahirkan
Engkau menyayangi aku
Dengan sepenuh hatimu

Jasamu tak dapat kubalas
Mungkin hanya doa untukmu
Semoga tuhan memberikan tempat
Yang terbaik untukmu wahai ibuku

Ibu, takakan kulupakan kasih sayangmu
Engkau bagai matahari yang menyinari dunia
Tanpa meminta imbalan jasa
Terima kasih kuucapkan, karena aku sayang ibu

Karya, Nety Suryani VIIC

BANGUNKAN IMAN DAN TAKWAMU

Ulubelu 2010

Dengan mengucap bissmillah
Hambami ini tak henti untuk berusaha
Namamu hadir dalam setiap langkah
Dan hatikupun senantiasa terus berdoa

Siang hari mencerahkan niat ikhlasku
Kujalani hari dengan beramal tulus
Berniat jujur dalam setiap tingkah laku
Berharap kemudahan dan kelapangan yang lebih luas

 Setiap hari kujalani dengan tawakal
Kepada Allahlah segala nasibku akan tergantung
Akulupa dan pernah berbuat dosa
Kupercaya nanti matiku dengan ridhomu

Karya: Rio Alpiyoga VIIC

SAHABAT

Ulubelu, 2010

Sahabat,
Lama kita tidak bertemu
Sungguh aku rindu padamu
Kuberharap kaupun juga begitu
Tetak kau kenang kisah kita yang telah lalu

Kini,
Masih adakah waktu untuk kita
Tuk lupakan perbedaa yang telah ada
Jalin persahabatan kembali seindah cerita
Hingga waktu kan memisahkan kita

Karya: Sipriyansah VIIC